Berkontradiksi dengan apa yang dipahami secara umum, psikologi bukan hanya pelajaran kuliah yang membuat kita mengetahui alasan mengapa beberapa teman kita melakukan sesuatu yang susah dijelaskan secara nalar. Justru psikologi bisa menjadi alat yang bagus untuk mengajari kita memilah banyak hal tentang kemanusiaan, termasuk hal-hal yang cukup mengganggu juga. Ini 10 fakta psikologi mengerikan yang ternyata dimiliki semua orang!
1. Orang yang kita anggap inferior cenderung gak kita lihat sebagai manusia.
Sebuah penelitian di Duke University dan Princeton University menjelaskan kenapa kita sangat dengan mudahnya berjalan melewati seorang gelandangan. Penelitian berbasis MRI mengetahui bahwa manusia mengaktifkan jaringan khusus di otak ketika melihat orang lain dan berpikir yang berhubungan dengan kognisis sosial, perasaan, empati, dsb. Ketika kita melihat seseorang yang cenderung kita anggap inferior (gelandangan atau preman/anak jalanan) bagian otak tersebut gagal teraktivasi. Menandakan bahwa kita gak menganggap mereka sama dengan manusia. Menyedihkannya bagian otak tersebut teraktivasi hanya karena hewan atau mobil, yang artinya kita lebih mengakui keberadaan kedua hal tersebut daripada orang yang kita anggap inferior.
2. Ucapan negatif bisa membuat segala bentuk gangguan menjadi menular.
Pada tahun 1939, sebuah penelitian membagi sekelompok anak yatim piatu menjadi dua grup, semua grup terdiri dari anak yang mengalami gangguan bicara maupun yang normal. Grup satu selalu disemangati, sedangkan grup kedua selalu diolok. Grup kedua membuat anak yang normal menjadi ikut mengalami gangguan bicara, ucapan negatif bisa membuat gangguan menular dengan lebih mudah.
3. Efek pengamat yang merugikan.
Jika sekelompok orang menyaksikan kondisi darurat, mereka cenderung enggan menolong dan menunggu orang lain untuk bertindak duluan. Ini pertama kali diketahui di hari kematian Kitty Genovese, yang terbunuh di jalanan New York sementara 38 tetangganya mendengarnya teriak minta tolong selama setengah jam. Gak ada satupun dari mereka yang menelpon polisi. Penelitian menyebutkan bahwa semakin besar jumlah kelompoknya, semakin kecil kemungkinan orang membantu. Efek ini ditemukan mulai dari anak-anak berusia lima tahun.
4. Efek bebek pengikut bebek.
Penelitian menyebutkan saat seseorang merasa bingung, mereka cenderung mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Ini kunci dari rantai viralnya sesuatu. "Apakah ini lucu? Kayaknya sih begitu, karena orang lain banyak yang tertawa". Mengapa efek ini berbahaya? Karena efek ini juga terjadi di kondisi sepeti, "Apakah ini aman? Kayaknya sih begitu, karena banyak orang lain melakukannya" atau "Aku selalu suka dengan karakter orang itu. Namun jika semua orang mem-bully-nya, sepertinya aku juga harus ikut mereka."
5. Halusinasi berlebihan dalam kekosongan.
Jika otakmu gak memiliki sesuatu untuk dipikirkan dan dikerjakan, ia akan membuat-buat sesuatu seakan menjadi nyata. Penelitian melibatkan beberapa partisipan yang ditempatkan di ruangan serba putih dengan diberikan waktu istirahat dan makan. Mereka akhirnya memiliki halusinasi berlebihan yang melibatkan semua indera mereka. Setelah gelombang otaknya diperiksa, menunjukkan kondisi seperti tidur padahal sepenuhnya terjaga.
6. Lebih jujur kalau merasa ada yang melihat.
Dalam studi psikologi yang dilakukan di Newcastle University, Inggris, mereka menemukan bahwa orang cenderung lebih jujur ketika merasa ada yang melihat. Di ruang istirahat, ada "kotak kejujuran", ketika seseorang mengambil segelas kopi, mereka harus membayarnya secara jujur tanpa ada yang menjaga. Suatu minggu mereka menaruh gambar bunga di kotaknya dan minggu berikutnya mereka menaruh gambar sepasang mata. Di akhir minggu, kotak kejujuran yang memiliki gambar sepasang mata memiliki hasil uang 3 kali lebih banyak dari minggu sebelumnya yang menggunakan gambar bunga.
7. Kamu akan bertindak sesuai apa yang dikatakan tentangmu.
Di dalam praktik diskriminasi untuk keperluan penelitian yang dilakukan pada tahun 1968, sekumpulan anak SD diberi tahu bahwa mereka yang memiliki mata berwarna coklat secara ilmiah lebih baik daripada yang tidak. Hanya dalam sehari, mereka yang bermata coklat, bahkan yang awalnya pemalu, menjadi bersikap superior dan bossy kepada mereka yang gak bermata coklat. Sampai anak-anak yang gak bermata coklat menjadi terintimidasi dan gak bisa mengingat apapun pelajaran sekolah mereka. Hati-hati dalam menyebarkan info yang gak bisa dipertanggungjawabkan.
8. Pria akan cenderung melakukan aksi berbahaya di depan orang yang dianggapnya menarik.
Penelitian menyebutkan bahwa seorang pria akan seketika mengalami pelonjakan pada testosteronnya, yang berperan dalam kebiasaan mengambil risiko ketika ada seseorang yang dianggapnya menarik di sekitarnya. Aksinya membuatnya merasa dapat membuat orang tersebut terkesan.
9. Halusinasi seseorang yang memiliki schizophrenia bentuknya berbeda di tiap daerah.
Suara dan gambaran halusinasi yang dialami seseorang yang mengalami schizophrenia sangat berbeda bentuknya tergantung pada budaya yang melingkupi di sekitar penderitanya. Di Amerika, suaranya cenderung menakutkan dan mengancam. Sementara di India dan Afrika, suaranya cenderung lebih imajinatif dan ceria.
10. Salah satu penyebab psikopat sangat susah diketahui adalah karena mereka ahli dalam membuat penampilan mereka atraktif.
Sebuah grup siswa diminta untuk berpakaian ala mereka yang terbaik dan berdandan semaksimal mereka kemudian difoto baik sebelum maupun sesudah dandan. Kemudian foto tersebut dievaluasi oleh para orang asing dalam hal kemenarikan mereka. Setelah kepribadian para siswa tersebut diuji, diketahui bahwa mereka yang cenderung punya nilai psikopat, narsistik dan gak jujur adalah mereka yang kebanyakan orang menilaninya sebagai yang paling atraktif.
Adakah di antara fakta-fakta di atas yang kamu sadar memilikinya atau dimiliki oleh orang sekitarmu yang kamu kenal? Semengerikannya beberap fakta tersebut, itu masih manusiawi kok. Jadi tenang saja! Setidaknya kamu tahu bahwa ini terjadi di hampir semua orang di dunia
Komentar
Posting Komentar